Kun Qowiyyan
Aniq Muhai
Sejarah ini bukan retorika Benarkan yang tertulis Dihukum karna dosa yang terhina Bukti dari Ilahi Sang utusan dihina, tak dihirau Bertahun tiada erti Diperintahkan tuk berlalu pergi Bersama yang sejati, wo-oh-ho Tinggalkan, tinggalkan, jangan pernah menoleh kembali Setelah kausampaikan pada yang membisu Biarkan, biarkan zulmat nafsu tiada erti Tiada masa untuk ditangisi Oh, fajar kelam tak bisa melihat dunia yang tenggelam Naluri akal menghilang Terang bintang tak mungkin akan terpadam Tanpa ada cahaya Jangan biar dosa itu kekal di sini Sejarah mungkin ulang kembali Tak mampu kuhadapi (tak mampu kuhadapi) Nada kejahilan dihembus nafsi Noda berulang lagi Siulan kebebasan meragut diri Berentakan kewarasan yang hakiki Agama terus dipersenda Fitrah cinta selingkuh dusta Kerana perbuatan songsangmu itu Musnah dunia Ini bukan, ini bukan mimpi Ini yang terjadi Jangan dibiarkan, jangan teruskan Pohon ampunan segala dosa kepada-Nya Tinggalkan, tinggalkan, jangan pernah menoleh kembali Setelah kausampaikan pada yang membisu Biarkan, biarkan zulmat nafsu tiada erti Tiada masa untuk ditangisi Oh, fajar kelam tak bisa melihat dunia yang tenggelam Naluri akal menghilang Terang bintang tak mungkin akan terpadam Tanpa ada cahaya Jangan biar dosa itu kekal di sini Sejarah mungkin ulang kembali Tak mampu kuhadapi (tak mampu kuhadapi) Pulang kembali pada-Nya (Pulang kembali pada-Nya) Bersaksi pada kebenaran yang menghukumnya Jiwa Jangan kau lupa, jangan kau alpa Kisah mereka, ada cerita Cinta direka sama mereka Ditipu oleh nafsu yang palsu Yang kudus kini pula anggap tipu An-nafs sudah rakus bagai dubuk haus Menanti merapus, akan mula hapus Azab Al-Muntaqim bakal dikirim Diperdaya oleh syaitan nirrajim Oh, fajar kelam tak bisa melihat dunia yang tenggelam Naluri akal menghilang Terang bintang tak mungkin akan terpadam Tanpa ada cahaya Oh, fajar kelam tak bisa melihat dunia yang tenggelam Naluri akal menghilang Terang bintang tak mungkin akan terpadam Tanpa ada cahaya Cahaya