Hujan Mata Pisau
Fstvlst
4:35Berjalan berputar-putar di kota yang ku tak tahu apa sebutannya Tiada aroma selain panik ancam khawatir dan tergesa-gesa Raung sirine meraung, debu dan asap bergulung Tak terhitung sampah menggunung menelan cakrawalanya Pepohonan kehilangan teduhnya, pun teduh kehilangan ramahnya Ramah tamah terbaca agenda di baliknya Raung sirine meraung, debu dan asap bergulung Tak terhitung sampah menggunung menelan cakrawalanya Wangi nafas hujan menghilang terlupakan Riang nyanyi angin tertelan deru mesinnya manusia Yang menggila putarnya, gerus rakusnya Manusia tak berujung nafsunya Sumpal sungainya Pangkas gunung-gunungnya Bedil satwanya Beton sawah-sawahnya Keruk tanahnya Babat pohon-pohonnya Sampahi langitnya Asapi udaranya Sumpal sungainya Pangkas gunung-gunungnya Bedil satwanya Beton sawah-sawahnya Keruk tanahnya Babat pohon-pohonnya Sampahi langitnya Asapi udaranya