Amerta

Kala mata terpejam
pelukmu dalam khayal 
bayang mu tak memudar
menari dalam jiwa 

Sangkakala kematian
menggema merobek langit
Dalam kepalsuan amerta
membalaskan dendam mu takkan berarti lagi
sirna sebuah cahaya kehidupan mu

tubuh membeku
terkujur kaku
membisu tak menderu 

terhisap habis 
terkikis lirih
menghembuskan nafasmu

Kala mata terpejam
memelukmu dalam khayal 
bayang mu tak memudar
menari dalam jiwa 

Tak lagi bernyawa
Tak lagi menggenggam jiwa
Menggores amarah
Membangkitkan dendam

Nalar terhenti
tak bisa ku ulang lagi
memento mori
semua pasti kan berakhir

Amerta
kau kan hidup selamanya
dalam jiwa
hingga nafas ku tiada

Kala mata terpejam
memelukmu dalam khayal 
bayang mu tak memudar
menari dalam jiwa 

Nalar terhenti
tak bisa ku ulang lagi
memento mori
semuanya tak berarti

Semua Pasti Kan Berakhir

Kala mata terpejam
Pelukmu dalam khayal 
bayang mu tak memudar
menari dalam jiwa